Kamis, 03 Maret 2016

KHOTBAH MINGGU 20 SEPTEMBER 2016
GMIT GUNZA-LABUAN BAJO

BACAAN : YAKOBUS 3:13-18


Syaloom…
Untuk mengawali  renungan kita pagi ini, saya ingin bercerita ttg hikayat dr negri tiongkok. Di masa lampau, ada seorg bernama zhangguo di negri tiongkok, ia adalah anak seorang jendral terkenal di kerajaan mereka. sejak kecil zhangguo sangat senang belajar strategi militer, ia sering menghabiskan waktu berjam2 tiap hari untuk berdiskusi dg para jendral ttg strategi perang., hingga suatu hari kerajaan mereka di serang oleh ker tetangga memperebutkan sebuah kota di perbatasan ke dua kerjaan tsb.  Peperangan  berlangsung alot meski sudah berjalan 4 bulan. Lalu muncul desas desus bahwa sebenarnya jendral dari negri tetangga sangat takut dengan zhangguo krn ia terkenal memiliki pengetahuan militer yg sangat luas dan bagus., mendengar desas desus ini, ayah dr zhangguo mengirimkan dia untuk berperang merebut kota perbatasan tsb.  Sayangnya, zangguo belum pernah masuk ke dalam pertempuran yg sesungguhnya, saat maju ke medan pertempuran, dia bingung hendak menerapkan teori yg mana., sehingga waktu musuh mulai menembakan anak panahnya dan memanjat tembok kota,  dia masih sibuk melihat daftar isi dr buku strategi perang utk memilih strategi yg tepat, karna itu tidak heran jika kota perbatasan yg di perebutkan dengan mudah jatuh ke tangan lawan.
Bp mama sdr/I kadang2 hal semacam cerita zangguo sering terjadi juga dalam hidup kita, kalau kita membaca buku tentang bagaimana resep membuat nasi goring yg enak dari seorang chef terkenal, belum tentu kita bisa memasak seenak masakan farah quin, kita membaca teori ttg bagaimana bermain bulu tangkis yg benar, kita pahami betul isi nya, belum tentu kita bisa bermain sebagus susi susanti atau alan budi kusuma.. kalau kita membaca tentang  teknik bermain sepak bola yg benar dari berbagai sumber, belum tentu kita bisa bermain  bola sebagu ch. Ronaldo atau se pandai lionel messi. Demikianpun, kalau kita punya pengetahuan yg baik ttg bagaimana harus hidup dengan sesame,  belum tentu kita bisa menerapkannya dengan benar dalam khidupan sehari2. Artinya bahwa pengetahuan tidak dengan sendirinya membawa kita pada tindakan yang benar, untuk bisa bertindak benar, kita butuh lebih dr sekedar pengetahuan, yaitu HIKMAT., tentu saja bukan sembarang hikmat tetapi hikmat yg benar. Firtu yg kit abaca hari ini mengatakan bahwa hikmat yg benar harus terwujud dalam kehidupan yang benar, khususnya  melalui relasi damai dalam komunitas orang percaya.
Bapa mama sdr/I, sebenarnya apakah hikmat itu?banyak orang menganggap bahwa hikmat sama dengan ilmu pengetahuan, jadi orang yg berpendidikan tinggi lebih banyak memiliki hikmat. Apakah benar demikian..? Ternyata pemikiran itu salah…memang hikmat berkaitan dengan pengetahuan, tetapi bedanya, pengetahuan di dapat dari pembelajaran, sedangkan hikmat datangnya dari Tuhan. Kita sering mendengar ttg iq, eq dan sq..kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecedasan spiritual. Kalau kita mau kaji lebih dalam, pada dasarnya hikmat merupakan perpaduan yg seimbang antara ke tiga hal tersebut. Kita patut berbangga utk hal ini, karna sembelum para ahli  menemukan bahwa pada dasarnya manusia memiliki 3 jenis kecerdasan, alkitab sudah jauh lebih dahulu mengemukakan teori itu,bahkan sebelum ilmu pengetahuan itu ada,  yaitu hikmat.
Sebelum lebih jauh melihat tulisan yakobus ttg hikmat, mari kita bertanya masing2 ke dalam diri kita, “apakah kita orang yang  memiliki hikmat?”..pertanyaan ini sengaja saya lontarkan untuk menjawab tantangan yakobus bagi para pembacanya termasuk kita di ay 13 : siapakah diantara kamu yang bijak dan berbudi? Baiklah ia hidup dengan cara hidup yang baik menyatakan perbuatannya oleh hikmat yang lahir dari kelemahlembutan” …. Dengan kata lain yakobus ingin berkata “ kalau memang engkau berhimat, tunjukanlah hikmatmu itu, nyatakanlah, wartkan itu melalui perbuatanmu” jadi dengan mengaku berhikmat saja, tidak cukup untu membuktikan bahw kita benar2 berhikmat. hikmat harus di wujudnyatakan dalam tindakan. Yakobus blg : ‘kalo kamu punya iman, tunjukan itu dengan perbuatan! Perbuatan seperti apa? Kasihi sesamamu, hati2 dalam berbicara ,kunjungilah janda2 miskin, jangan membeda2kan orang krn status sosial, dan lain sbgnya

Bapa mama sdr/I mari kitamelihat perikop bacaan kita pagi ini, bagaimana orang2 pada zaman itu mengerti ttg hikmat? Dalam bhs yunani, kata hikmat berarti : Sophia yg artinya kebijaksanaan/pengertian/kecerdasan/atau kepandaian dalam menyikapi masalah hidup sehari2. Sebagian besar filsuf yunani pada masa itu memandang hikmat sbg kemampuan  intelektual atau pengetahuan akan rahasia ilahi yang hanya di miliki orang tertentu. Namun ada juga yg memandang hikmat yg paling utama, tanpa mempedulikan sisi kehidupan lainya. Lain pula yg di katakana Amsal 9:10  bahwa permulaan hikmat ialah takut akan Tuhan. Hikmat memungkinkan kita mengetahui hal yg benar sehingga kita dapat memilih untuk melakukan segala sesuatu menurut aturan yg benar.
Seseorang pernah berkata bahwa pada dasarnya semua orang memiliki hikmat. Baik orang percaya maupun tidak, baik org kaya ataupun org miskin, orang bodoh maupun pintar, orang jahat maupun baik, semuanya pasti memiliki hikmat, karna hikmat secara umum berarti kemampuan untuk menyikapi sesuatu, memutuskan sesuatu dan bertindak sesuatu sejauh itu bermakna bagi dirinya. Tetapi yg perlu di garisbawahi adalah hikmat akan bermakna maksimal jika hikmat itu dikaitkan dengan kebenaran sejati dari Allah dan di gunakan untuk kemuliaan Allah.
Disini  kita melihat bahwa yakobus membandingkan dua tipe hikmat. Satunya berasal dari atas yakni hikmat surgawi dan yang lainnya adalah hikmat duniawi.  Kedua tipe hikamt ini sebenarnyamenunjuk pada dua  kualitas hidup yang sangat berbeda.  Ciri hikmat dunia adlah kepahitan sedangkan hikmat dari atas adalah kelemahlembutan. Kelemah-lembutan yang dimaksudkan oleh Yakobus bukanlah kelemahan manusia, bukan orang yang tidak punya opini atau memiliki karakter yang lembek. Akan tetapi, hikmat yang dimaksudkan oleh Yakobus mengarahkan pada karakter Allah. Jika kita benar-benar lahir dari Allah, kita juga akan memanifestasikan karakter hidup Yesus, yaitu kelemah-lembutan.
Mengapa kelemah-lembutan begitu penting? Itu karena hati yang lembut ialah hati yang tunduk total dimana ia mempersilakan atau mengizinkan Allah untuk bekerja di dalamnya dan menggenapi kehendaknya. Sebab itu, ketika Yesus berkata bahwa Ia lemah lembut dan rendah hati, Ia mau memberitahukan kita bahwa Ia tunduk total kepada Bapa Surgawi. Ketaatannya yang total kepada Bapa Surgawilah yang memungkinkan Allah menggenapi rencana keselamatan melalui Yesus.
Yakobus juga memberitahukan bahwa justru karena sifat alami kedua hikmat tersebut sangat berbeda maka efek yang dihasilkan juga secara total berlawanan. Seseorang yang memiliki hikmat surgawi, hidupnya akan membuahkan damai. Sebaliknya, seorang dengan hikmat duniawi, apa yang dibawa untuk orang-orang di sekitarnya adalah kecemburuan, perselisihan dan kekacauan. Hikmat surgawi ialah hal yang harus kita kejar karena ini berkaitan dengan persoalan apakah kita dapat menghasilkan buah2 roh untuk Tuhan. Hal ini yg ditekankan yakobus.
Sekali lagi, Perbedaan hikmat surgawi dan duniawi terletak pada sumber dan hasilnya (band. Mat. 7:17-18). Perbedaan sumber mengakibatkan perbedaan motivasi. Motivasi hikmat dr atas adalah kelemah lembutan (13). Motivasi hikmat duniawi adalah iri hati, mementingkan diri, memegahkan diri dan dusta melawan kebenaran(14).. Dampaknya adalah kekacauan dan segala perbuatan jahat. Sedangkan hikmat surgawi ditandai dengan kemurnian hati, yang terdiri dri tujuh sifat dan perbuatan, yaitu pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik (17). Mari kita bandingkan dengan nats pembimbimbing kita pagi ini yakni amsal 9:1 : hikmat telah mendirikan rumahnya dan menegakan ke tujuh tiangnya. 7 tiang apa yg dimaksudkan amsal di jawab oleh yakobus melalui bacaan kita pagi ini. Ada kemungkinan Yakobus memakai angka 7 untuk melambangkan sifat yang menciptakan kesempurnaan.seperti yg kita ketahui angka 7 dalam alkitab seringkali dipakai sebagai simbol kesempurnaan dan kelengkapan. Ketika Allah menciptakan dunia Allah berhenti pd hari ke 7 dan mnguduskan hari ke 7. kita disuruh mengampuni 70x7, Tuhan menentukan umatNya beribadah di hari ke 7, bgs yehuda harus tertawan 70 tahun di babel baru mendapatkan kebebasan, yosua harus mengelilingi yeriko sebanyak 7x untuk meruntuhkan tembok yeriko, naaman harus berendam 7x di sungai nil untuk sembuh dr penyakit kusta dan hari ini kita mendengar ttg 7 tiang atau pilar hikmat. Dan lain sbgnya. Ini bukan masalah numerology atau semacamnya, tapi secara teologis dalam alkitab  angka 7 merupakan simbol kesempurnaan. Nah kalau bgitu, mari kita lihat mengapa yakobus mengemukakan idea tau gagasan tentang 7 pilar hikmat ., karna hikmat Ilahi atau hikmat yg dari atas akan sempurna bila kita melakukan 7 pilar yg di kemukakan yakobus :, 7 pilar tsb yg merupakan ciri kepribadian hikmat ilahi dalam ayat 17 adalah :
  1. Murni (motivasi murni) ketika mengerjakan sesuatu Tidak ada roh persaingan; tidak berusaha menekan orang lain atau meninggikan diri sendiri.
  2. Penuh Damai (berdamai dengan Tuhan, sesama, dan diri sendiri). Hikmat menghasilkan kedamaian.. Hikmat memiliki sifat damai alami, tidak di buat2. Salomo memiliki hikmat, dan hikmat menghasilkan damai di masa ia memerintah. Walaupun jaman skrg kedamaian sudah susah didapat, tapi hari ini kita semua di panggil untuk mengusahakan perdamaian.
  3. Peramah (bersikap bijaksana dan manis). Orang yang ramah akan mendengarkan orang lain, dan mau melihat dari sudut pandang orang lain;. Hikmat memiliki ruang gerak, dan menunjukkan kepada kita bagaimana memberi ruang bagi orang lain. Hikmat dapat membuat kita menerima pandangan orang lain.
  4. Penurut (bertolak belakang dengan keras kepala). Inilah jenis orang yang mudah diajak bekerja sama; seseorang yang “terampil dan paham kapan waktunya menurut”. Hikmat akan memberitahu kapan waktu terbaik untuk bersikap tegas, dan kapan waktunya membiarkan sesuatu terjadi.
  5. Penuh Belas Kasihan. Belas kasihan ilahi jauh lebih tinggi dari belas kasihan manusia. Belas kasihan ilahi menunjukkan pertolongan bagi orang yang sedang kesulitan Belas kasihan menjangkau orang yang jatuh dan berusaha memulihkan sebaik mungkin, dan tidak mengutuk. Belas kasihan sejati “penuh dengan buah yang baik” dan melakukan perbuatan praktis yang baik. Ketika Tuhan menggambarkan Diri-Nya kepada Musa, hal pertama yang Ia katakan adalah; Tuhan penuh Belas Kasihan (Keluaran 34:6 T.uhan ingin kita mengenal-Nya sebagai pribadi yang demikian. Kita dipanggila juga untuk menjadi seperti Dia
  6. Tidak memihak atau adil.. dalam kehidupan kita baik dalam khidupan pribadi atau pekerjaan, kita sering menjumpai orang berjuang untuk keadilan tapi dengan cara yang tidak adil. Hal ini tentu mjd pergumulan kita sbg org Kristen. Selain melihat ketidak adilan, kita sendiri kadang di perlakukan dengan tidak adil.. atau jangan sampai kitaadalah pelaku dari ketidakadilan,.. kita mengambil sikap bukan berdasar apa yg Tuhan mau, tetapi berdasarkan suka atau tdk suka, berdarkan golongan dan suku, berdasarkan pertemanan dan persaudaraan yg sempit. Utk itu yakobus mengingatkan kita pagi ini untuk tidak memihak, berlakulah adil sehingga hikmat bisa menjadi dasar dalam kita menyelesaikan berbagai persoalan dalam khidupan kita.
  7. Tidak Munafik (tidak ber pura-pura alasan apapun). Yesus sendiri sangat menentang sikap yang satu ini. Orang yang memiliki hikmat sejati akan memiliki terang di dalam diri mereka dan tidak bersikap ekstrim serta jujur mengatakan jika ya, katakana ya, jika tidak katakana tidak, sehingga hikmat mendapat tempat yang baik saat kita membangun relasi dengan sesama.
Bapa mama sdr/I, Jika kita adalah orang Kristen, kita harus menilai kehidupan kita dan mengevaluasi seperti apa hidup kita. Jangan lupa – Yakobus sedang berbicara mengenai pra-syarat menjadi anak2 Allah. Jika anak2 Allah tidak memiliki hikmat surgawi, ia akan sulit memahami segala bentuk pergumulan dan persoalan yg dialaminya didunia..
Ketika kita memiliki semangat tapi tidak diiringi dengan kellemahlembuatan itu bukan hal yg baik, bahkan akan menjadi sangat berbahaya. Saya pernah bertemu dengan orang yang sering bertengkar dengan orang lain mengenai beberapa prinsip alkitabiah dan berakhir dengan pertengkaran. Mereka sangat bersikeras dengan pandangan masing-masing. Kapanpun mereka mendengar bahwa ada seseorang yang memiliki cara pandang yang tidak sama dengan mereka, mereka akan berargumentasi dengan orang tersebut. Jika argumentasi mereka tidak mencapai efek yang mereka harapkan, mereka akan mengucilkan atau memfitnah orang yang memiliki cara pandang yang berbeda tersebut. Mereka dengan penuh semangat akan memperjuangkan kebenaran tanpa memikirkan apakah itu mencerminkan semangat dari Tuhan atau tidak.
Itu bukan b erarti saya berkata bahwa kita tidak membutuhkan semangat dalam pendirian apapun untuk kebenaran. Saya juga tidak mengatakan bahwa kita harus memaafkan dosa atau ajaran sesat dengan hati yang lembut. Sudah pasti kita harus berdiri teguh dan berpendirian dalam hal kebenaran Alkitabiah. Bagaimanapun,yg diutamakan adalah sikap atau cara kita.  apakah sikap dan cara kita mempertahankan kebenaran dengan hikmat surgawi atau hikmat duniawi? Semua ini akan terlihat melalui apa yang kita lakukan.
Bapa mama sdr/I Sebagai seorang Kristen, kita memang di perhadapkan pada banyak pilihan setiap hari. Dalam hidup kita sehari-hari, kita harus memilih antara mendengarkan suara roh atau menyenangkan keinginan daging kita. Jika kita memiliki Roh Kudus maka Roh Kudus akan mengajari kita kehendak Allah setiap hari dan membuat kita menjadi orang yang bijaksana. Hanya dimana kita secara terus menerus memilih untuk menyenangkan Roh Kudus, hidup kita akan diubah oleh Allah. Pertanyaannya, sudahkah kita mengalami perubahan hidup seperti itu??. Tanpa memandang rendah pengetahuan dan talenta, Allah tidak melihat murni pada pengetahuan atau talenta kita yang kelihatan, tetapi apakah hidup kita di bawah pimpinan-Nya dan apakah kita menghasilkan buah roh atau tidak. Mari kita renungkan, Dalam hubungan kita dengan sesama, apakah hidup kita memanifestasikan hikmat surgawi atau sebaliknya? Apakah kita seorang yang membawa damai atau seorang yang malah sebaliknya?  mkn kita perlu belajar dari crita ttg, dua orang sahabat yg dtg  menghampiri sebuah toko untuk membeli pakaian. Penjualnya ternyata melayani dengan buruk. Mukanya pun cemberut dan ketus. Orang pertama jelas terlihat sangat jengkel menerima layanan seperti itu. Yang mengherankan, orang kedua tetap enjoy, bahkan bersikap sopan kepada penjual itu. Lantas orang pertama itu protes kepada sahabatnya, “Hei. Kenapa kamu bersikap sopan kepada penjual yang menyebalkan itu?”
Sahabatnya menjawab, “Lho, kenapa saya harus mengizinkan dia menentukan cara saya dalam bertindak? Kita sendiri yg mjd penentu sikap kita, bukan orang lain.”
“Tapi dia melayani kita dengan buruk sekali,” bantah orang pertama. Ia masih merasa jengkel.
“Ya, itu masalah dia. Dia mau bad mood, tidak sopan, melayani dengan buruk, dan lainnya, toh itu tidak ada kaitannya dengan kita. Kalau kita sampai terpengaruh, berarti kita membiarkan dia mengatur dan mempengaruhi hidup kita. Padahal kita sendirilah yang bertanggung jawab atas diri sendiri.”
Jemaat Tuhan, tanpa kita sadari Tindakan kita kerap dipengaruhi oleh tindakan orang lain kepada kita. Kalau mereka melakukan hal yang buruk, kita akan membalasnya dengan hal yang lebih buruk lagi. Kalau mereka tidak sopan, kita akan lebih tidak sopan lagi. Kalau orang lain pelit terhadap kita, kita yang semula murah hati tiba-tiba jadi sedemikian pelit kalau harus berurusan dengan orang itu..
Kalau kita sering menonton tv, disana ada sebuah iklan air mineral yang mengatakan bahwa kebaikan itu seperti air..jika kita berbuat kebaikan,  maka dia akan mengalir ke setiap sisi kehidupan, menyentuh sendi2 yang tak terlihat dan akhirnya menjalar ke smua orang.. iklan ini mungkin berkata benar, tapi dalam khidupakn kita sehari2, kita menjumpai kejahatan juga seringkali seperti itu. Beberapa hari lalu seorang teman saya membuat status di FB, yg kira2 bunyinya bgini : naik taxi, ngajak sopirnya ngobrol eh sopirnya jutek, saya jadi ikut2an jutek. Kesimpulannya jutek itu menular.. sedikit lucu, tapi kalau kita smak baik2 maka kita akan tiba pada suatu kesimpulan bahwa sikap kita sehari2 sangatlah mudah ditentukan oleh sikap orang lain pada kita.
Coba renungkan. Mengapa tindakan kita harus dipengaruhi oleh orang lain? Mengapa untuk berbuat baik saja, kita harus menunggu diperlakukan dengan baik oleh orang lain dulu? Jaga suasana hati. Jangan biarkan sikap buruk orang lain kepada kita menentukan cara kita bertindak! Pilih untuk tetap berbuat baik, sekalipun menerima hal yang tidak baik. Memang sulit dan hamper mustahil, tapi kita perlu belajar pelan2, kita perlu memantapkan hati karna HIKMAT akan memampukan kita melakukannya. Kita butuh hikmat untuk memilih kualitas hidup kita. Hanya mereka dengan hikmat surgawi, seorang dengan kualitas hidup rohani yang akan dipilih menjadi teladan bagi orang lain. Karena hidup mereka adalah materi pengajaran yang terbaik, hidup mereka adalah contoh untuk orang lain.
Makanya kita wajib memiliki hikmat. Hikmat aka memelihara hidup kita, memelihara rumah tangga kita, memelihara pelayanan dan pekerjaan kita, hikmat akan menghindarkan kita dari salah bicara yg menyakiti hati org lain, menghindarkan kita dari salah bertindak dan salah mengambil keputusan. Bagi orang-orang muda, gunakanlah hikmat untuk menentukan pasanganmu kelak, minta hikmat yg dari atas saat menentukan keputusan2 besar dalam hidupmu. Amsal 4:5-6 menyerukan kita agar kita memperoleh hikmat dan jangan meninggalkannya. Ketika salomo ditantang oleh Tuhan, ia memilih yg benar yaitu hikmat.  Hikmat salomo sangat terasa apabila kita membaca kitab2 yang berisi tulisan2 salomo yakni amsal, pengkhotba dan kidung agung. Saya ingat khotbah pdt yandi manobe bbrapa waktu lalu, beliau mngatakan bahwa salomo adalah raja terbesar dan terkaya didunia pada jaman itu hingga sekarang, dari segala sisi dari jaman ke jaman belum ada yg bisa menandinginya.  Padahal waktu ia di beri kesempatan untk meminta sesuatu, bukan kejayaan dan kekayaan yg di minta tetapi Hikmat.
Dengan demikian bp mm sdr/I, intinya adalah dengan takut akan Tuhan dan tetap berjalan dalam roh dan kebenaran, hikmat Tuhan akan mengalir dalam hidup kita.. pola pikir kita akan di baharui dan menjadi semakin bijaksana dalam Tuhan sehingga akan ada banyak yang di  berkati melalui kehidupan kita. jika hidup kita ditransformasi oleh Allah, kita secara alami menjadi model dalam hal sikap bagi orang lain. Mari kita mematahkan kehendak kita, menyingkirkan ego kita  setiap hari dengan tunduk pada pimpinan Roh Kudus dan biarkan Ia memegang kendali ke atas hati dan pikiran kita sehingga ia dapat menggenapi kehendaknya melalui hidup kita. Minta hikmat tuhan itulah yg terpenting, sehingga kita di bantu untuk menjadi pribadi yg semakin baik dari hari ke hari.kiranya Roh kudus menolong kita. AmIN.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar