GMIT GUNZA-LABUAN BAJO
BACAAN : YAKOBUS 3:13-18
Syaloom…
Untuk mengawali renungan kita pagi ini, saya ingin bercerita
ttg hikayat dr negri tiongkok. Di masa lampau, ada seorg bernama zhangguo di
negri tiongkok, ia adalah anak seorang jendral terkenal di kerajaan mereka.
sejak kecil zhangguo sangat senang belajar strategi militer, ia sering
menghabiskan waktu berjam2 tiap hari untuk berdiskusi dg para jendral ttg
strategi perang., hingga suatu hari kerajaan mereka di serang oleh ker tetangga
memperebutkan sebuah kota di perbatasan ke dua kerjaan tsb. Peperangan
berlangsung alot meski sudah berjalan 4 bulan. Lalu muncul desas desus
bahwa sebenarnya jendral dari negri tetangga sangat takut dengan zhangguo krn
ia terkenal memiliki pengetahuan militer yg sangat luas dan bagus., mendengar
desas desus ini, ayah dr zhangguo mengirimkan dia untuk berperang merebut kota
perbatasan tsb. Sayangnya, zangguo belum
pernah masuk ke dalam pertempuran yg sesungguhnya, saat maju ke medan
pertempuran, dia bingung hendak menerapkan teori yg mana., sehingga waktu musuh
mulai menembakan anak panahnya dan memanjat tembok kota, dia masih sibuk melihat daftar isi dr buku
strategi perang utk memilih strategi yg tepat, karna itu tidak heran jika kota
perbatasan yg di perebutkan dengan mudah jatuh ke tangan lawan.
Bp mama sdr/I
kadang2 hal semacam cerita zangguo sering terjadi juga dalam hidup kita, kalau
kita membaca buku tentang bagaimana resep membuat nasi goring yg enak dari
seorang chef terkenal, belum tentu kita bisa memasak seenak masakan farah quin,
kita membaca teori ttg bagaimana bermain bulu tangkis yg benar, kita pahami
betul isi nya, belum tentu kita bisa bermain sebagus susi susanti atau alan
budi kusuma.. kalau kita membaca tentang
teknik bermain sepak bola yg benar dari berbagai sumber, belum tentu
kita bisa bermain bola sebagu ch.
Ronaldo atau se pandai lionel messi. Demikianpun, kalau kita punya pengetahuan
yg baik ttg bagaimana harus hidup dengan sesame, belum tentu kita bisa menerapkannya dengan
benar dalam khidupan sehari2. Artinya bahwa pengetahuan tidak dengan sendirinya
membawa kita pada tindakan yang benar, untuk bisa bertindak benar, kita butuh
lebih dr sekedar pengetahuan, yaitu HIKMAT., tentu saja bukan sembarang hikmat
tetapi hikmat yg benar. Firtu yg kit abaca hari ini mengatakan bahwa hikmat yg
benar harus terwujud dalam kehidupan yang benar, khususnya melalui relasi damai dalam komunitas orang
percaya.
Bapa mama sdr/I,
sebenarnya apakah hikmat itu?banyak orang menganggap bahwa hikmat sama dengan
ilmu pengetahuan, jadi orang yg berpendidikan tinggi lebih banyak memiliki hikmat.
Apakah benar demikian..? Ternyata pemikiran itu salah…memang hikmat berkaitan
dengan pengetahuan, tetapi bedanya, pengetahuan di dapat dari pembelajaran,
sedangkan hikmat datangnya dari Tuhan. Kita sering mendengar ttg iq, eq dan
sq..kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecedasan spiritual. Kalau
kita mau kaji lebih dalam, pada dasarnya hikmat merupakan perpaduan yg seimbang
antara ke tiga hal tersebut. Kita patut berbangga utk hal ini, karna sembelum para
ahli menemukan bahwa pada dasarnya
manusia memiliki 3 jenis kecerdasan, alkitab sudah jauh lebih dahulu mengemukakan
teori itu,bahkan sebelum ilmu pengetahuan itu ada, yaitu hikmat.
Sebelum lebih jauh melihat tulisan yakobus ttg hikmat, mari kita bertanya
masing2 ke dalam diri kita, “apakah kita orang yang memiliki hikmat?”..pertanyaan ini sengaja
saya lontarkan untuk menjawab tantangan yakobus bagi para pembacanya termasuk
kita di ay 13 : siapakah diantara kamu yang bijak dan berbudi? Baiklah ia hidup
dengan cara hidup yang baik menyatakan perbuatannya oleh hikmat yang lahir dari
kelemahlembutan” …. Dengan kata lain yakobus ingin berkata “ kalau memang
engkau berhimat, tunjukanlah hikmatmu itu, nyatakanlah, wartkan itu melalui perbuatanmu”
jadi dengan mengaku berhikmat saja, tidak cukup untu membuktikan bahw kita
benar2 berhikmat. hikmat harus di wujudnyatakan dalam tindakan. Yakobus blg : ‘kalo
kamu punya iman, tunjukan itu dengan perbuatan! Perbuatan seperti apa? Kasihi
sesamamu, hati2 dalam berbicara ,kunjungilah janda2 miskin, jangan membeda2kan
orang krn status sosial, dan lain sbgnya
Bapa mama sdr/I mari
kitamelihat perikop bacaan kita pagi ini, bagaimana orang2 pada zaman itu
mengerti ttg hikmat? Dalam bhs yunani, kata hikmat berarti : Sophia yg artinya
kebijaksanaan/pengertian/kecerdasan/atau kepandaian dalam menyikapi masalah
hidup sehari2. Sebagian besar filsuf yunani pada masa itu memandang hikmat sbg
kemampuan intelektual atau pengetahuan
akan rahasia ilahi yang hanya di miliki orang tertentu. Namun ada juga yg
memandang hikmat yg paling utama, tanpa mempedulikan sisi kehidupan lainya. Lain
pula yg di katakana Amsal 9:10 bahwa
permulaan hikmat ialah takut akan Tuhan. Hikmat memungkinkan kita mengetahui
hal yg benar sehingga kita dapat memilih untuk melakukan segala sesuatu menurut
aturan yg benar.
Seseorang pernah
berkata bahwa pada dasarnya semua orang memiliki hikmat. Baik orang percaya
maupun tidak, baik org kaya ataupun org miskin, orang bodoh maupun pintar, orang
jahat maupun baik, semuanya pasti memiliki hikmat, karna hikmat secara umum
berarti kemampuan untuk menyikapi sesuatu, memutuskan sesuatu dan bertindak
sesuatu sejauh itu bermakna bagi dirinya. Tetapi yg perlu di garisbawahi adalah
hikmat akan bermakna maksimal jika hikmat itu dikaitkan dengan kebenaran sejati
dari Allah dan di gunakan untuk kemuliaan Allah.
Disini kita melihat bahwa yakobus membandingkan dua
tipe hikmat. Satunya berasal dari atas yakni hikmat surgawi dan yang lainnya
adalah hikmat duniawi. Kedua tipe hikamt
ini sebenarnyamenunjuk pada dua kualitas
hidup yang sangat berbeda. Ciri hikmat
dunia adlah kepahitan sedangkan hikmat dari atas adalah kelemahlembutan. Kelemah-lembutan yang dimaksudkan oleh
Yakobus bukanlah kelemahan manusia, bukan orang yang tidak punya opini atau
memiliki karakter yang lembek. Akan tetapi, hikmat yang dimaksudkan oleh
Yakobus mengarahkan pada karakter Allah. Jika kita benar-benar lahir dari
Allah, kita juga akan memanifestasikan karakter hidup Yesus, yaitu kelemah-lembutan.
Mengapa kelemah-lembutan begitu penting? Itu karena hati yang lembut ialah
hati yang tunduk total dimana ia mempersilakan atau mengizinkan Allah untuk
bekerja di dalamnya dan menggenapi kehendaknya. Sebab itu, ketika Yesus berkata
bahwa Ia lemah lembut dan rendah hati, Ia mau memberitahukan kita bahwa Ia
tunduk total kepada Bapa Surgawi. Ketaatannya yang total kepada Bapa Surgawilah
yang memungkinkan Allah menggenapi rencana keselamatan melalui Yesus.
Yakobus juga memberitahukan bahwa justru karena sifat alami kedua hikmat
tersebut sangat berbeda maka efek yang dihasilkan juga secara total berlawanan.
Seseorang yang memiliki hikmat surgawi, hidupnya akan membuahkan damai.
Sebaliknya, seorang dengan hikmat duniawi, apa yang dibawa untuk orang-orang di
sekitarnya adalah kecemburuan, perselisihan dan kekacauan. Hikmat surgawi ialah
hal yang harus kita kejar karena ini berkaitan dengan persoalan apakah kita
dapat menghasilkan buah2 roh untuk Tuhan. Hal ini yg
ditekankan yakobus.
Sekali lagi, Perbedaan
hikmat surgawi dan duniawi terletak pada sumber dan hasilnya (band. Mat.
7:17-18). Perbedaan sumber mengakibatkan perbedaan motivasi. Motivasi hikmat dr
atas adalah kelemah lembutan (13). Motivasi hikmat duniawi adalah iri hati,
mementingkan diri, memegahkan diri dan dusta melawan kebenaran(14).. Dampaknya
adalah kekacauan dan segala perbuatan jahat. Sedangkan hikmat surgawi ditandai
dengan kemurnian hati, yang terdiri dri tujuh sifat dan perbuatan, yaitu
pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak
memihak dan tidak munafik (17). Mari kita bandingkan dengan nats pembimbimbing
kita pagi ini yakni amsal 9:1 : hikmat telah mendirikan rumahnya dan menegakan
ke tujuh tiangnya. 7 tiang apa yg dimaksudkan amsal di jawab oleh yakobus
melalui bacaan kita pagi ini. Ada kemungkinan Yakobus memakai angka 7 untuk
melambangkan sifat yang menciptakan kesempurnaan.seperti yg kita ketahui angka
7 dalam alkitab seringkali dipakai sebagai simbol kesempurnaan dan kelengkapan.
Ketika Allah menciptakan dunia Allah berhenti pd hari ke 7 dan mnguduskan hari
ke 7. kita disuruh mengampuni 70x7, Tuhan menentukan umatNya beribadah di hari
ke 7, bgs yehuda harus tertawan 70 tahun di babel baru mendapatkan kebebasan, yosua
harus mengelilingi yeriko sebanyak 7x untuk meruntuhkan tembok yeriko, naaman
harus berendam 7x di sungai nil untuk sembuh dr penyakit kusta dan hari ini
kita mendengar ttg 7 tiang atau pilar hikmat. Dan lain sbgnya. Ini bukan
masalah numerology atau semacamnya, tapi secara teologis dalam alkitab angka 7 merupakan simbol kesempurnaan. Nah
kalau bgitu, mari kita lihat mengapa yakobus mengemukakan idea tau gagasan
tentang 7 pilar hikmat ., karna hikmat Ilahi atau hikmat yg dari atas akan
sempurna bila kita melakukan 7 pilar yg di kemukakan yakobus :, 7 pilar tsb yg
merupakan ciri kepribadian hikmat ilahi dalam ayat 17 adalah :
- Murni (motivasi murni) ketika mengerjakan sesuatu Tidak ada roh persaingan; tidak berusaha menekan orang lain atau meninggikan diri sendiri.
- Penuh Damai (berdamai dengan Tuhan, sesama, dan diri sendiri). Hikmat menghasilkan kedamaian.. Hikmat memiliki sifat damai alami, tidak di buat2. Salomo memiliki hikmat, dan hikmat menghasilkan damai di masa ia memerintah. Walaupun jaman skrg kedamaian sudah susah didapat, tapi hari ini kita semua di panggil untuk mengusahakan perdamaian.
- Peramah (bersikap bijaksana dan manis). Orang yang ramah akan mendengarkan orang lain, dan mau melihat dari sudut pandang orang lain;. Hikmat memiliki ruang gerak, dan menunjukkan kepada kita bagaimana memberi ruang bagi orang lain. Hikmat dapat membuat kita menerima pandangan orang lain.
- Penurut (bertolak belakang dengan keras kepala). Inilah jenis orang yang mudah diajak bekerja sama; seseorang yang “terampil dan paham kapan waktunya menurut”. Hikmat akan memberitahu kapan waktu terbaik untuk bersikap tegas, dan kapan waktunya membiarkan sesuatu terjadi.
- Penuh Belas Kasihan. Belas kasihan ilahi jauh lebih tinggi dari belas kasihan manusia. Belas kasihan ilahi menunjukkan pertolongan bagi orang yang sedang kesulitan Belas kasihan menjangkau orang yang jatuh dan berusaha memulihkan sebaik mungkin, dan tidak mengutuk. Belas kasihan sejati “penuh dengan buah yang baik” dan melakukan perbuatan praktis yang baik. Ketika Tuhan menggambarkan Diri-Nya kepada Musa, hal pertama yang Ia katakan adalah; Tuhan penuh Belas Kasihan (Keluaran 34:6 T.uhan ingin kita mengenal-Nya sebagai pribadi yang demikian. Kita dipanggila juga untuk menjadi seperti Dia
- Tidak memihak atau adil.. dalam kehidupan kita baik dalam khidupan pribadi atau pekerjaan, kita sering menjumpai orang berjuang untuk keadilan tapi dengan cara yang tidak adil. Hal ini tentu mjd pergumulan kita sbg org Kristen. Selain melihat ketidak adilan, kita sendiri kadang di perlakukan dengan tidak adil.. atau jangan sampai kitaadalah pelaku dari ketidakadilan,.. kita mengambil sikap bukan berdasar apa yg Tuhan mau, tetapi berdasarkan suka atau tdk suka, berdarkan golongan dan suku, berdasarkan pertemanan dan persaudaraan yg sempit. Utk itu yakobus mengingatkan kita pagi ini untuk tidak memihak, berlakulah adil sehingga hikmat bisa menjadi dasar dalam kita menyelesaikan berbagai persoalan dalam khidupan kita.
- Tidak Munafik (tidak ber pura-pura alasan apapun). Yesus sendiri sangat menentang sikap yang satu ini. Orang yang memiliki hikmat sejati akan memiliki terang di dalam diri mereka dan tidak bersikap ekstrim serta jujur mengatakan jika ya, katakana ya, jika tidak katakana tidak, sehingga hikmat mendapat tempat yang baik saat kita membangun relasi dengan sesama.
Bapa
mama sdr/I, Jika kita adalah orang Kristen, kita harus menilai
kehidupan kita dan mengevaluasi seperti apa hidup kita. Jangan lupa – Yakobus
sedang berbicara mengenai pra-syarat menjadi anak2 Allah. Jika anak2 Allah tidak
memiliki hikmat surgawi, ia akan sulit memahami segala bentuk pergumulan dan
persoalan yg dialaminya didunia..
Ketika kita memiliki semangat tapi tidak diiringi dengan kellemahlembuatan itu
bukan hal yg baik, bahkan akan menjadi sangat berbahaya. Saya pernah
bertemu dengan orang yang sering bertengkar
dengan orang lain mengenai beberapa prinsip alkitabiah dan berakhir dengan pertengkaran. Mereka sangat bersikeras dengan pandangan masing-masing. Kapanpun mereka
mendengar bahwa ada seseorang yang memiliki cara pandang yang tidak sama dengan
mereka, mereka akan berargumentasi dengan orang tersebut. Jika argumentasi
mereka tidak mencapai efek yang mereka harapkan, mereka akan mengucilkan atau
memfitnah orang yang memiliki cara pandang yang berbeda tersebut. Mereka dengan
penuh semangat akan memperjuangkan kebenaran tanpa memikirkan apakah itu
mencerminkan semangat dari Tuhan atau tidak.
Itu bukan b
erarti saya berkata bahwa kita tidak membutuhkan semangat
dalam pendirian apapun untuk kebenaran. Saya juga
tidak mengatakan bahwa kita harus memaafkan dosa atau ajaran sesat dengan hati yang lembut. Sudah pasti kita harus berdiri teguh
dan berpendirian dalam hal kebenaran Alkitabiah. Bagaimanapun,yg
diutamakan adalah sikap atau cara kita. apakah sikap dan cara kita mempertahankan
kebenaran dengan hikmat surgawi atau hikmat duniawi? Semua ini akan terlihat
melalui apa yang kita lakukan.
Bapa mama
sdr/I Sebagai seorang Kristen, kita memang di
perhadapkan pada banyak pilihan setiap hari. Dalam hidup kita
sehari-hari, kita harus memilih antara mendengarkan suara roh atau menyenangkan keinginan daging kita. Jika kita
memiliki Roh Kudus maka Roh Kudus akan mengajari kita kehendak Allah setiap
hari dan membuat kita menjadi orang yang bijaksana. Hanya dimana kita secara
terus menerus memilih untuk menyenangkan Roh Kudus, hidup kita akan diubah oleh
Allah. Pertanyaannya, sudahkah kita mengalami perubahan hidup seperti itu??. Tanpa
memandang rendah pengetahuan dan talenta, Allah tidak melihat murni pada pengetahuan atau
talenta kita yang kelihatan, tetapi apakah hidup kita di bawah pimpinan-Nya dan
apakah kita menghasilkan buah roh atau tidak. Mari kita renungkan, Dalam hubungan kita dengan sesama, apakah hidup kita memanifestasikan
hikmat surgawi atau sebaliknya? Apakah kita seorang yang membawa damai atau
seorang yang malah sebaliknya? mkn kita perlu belajar dari crita ttg, dua
orang sahabat yg dtg menghampiri sebuah
toko untuk membeli pakaian. Penjualnya ternyata melayani dengan buruk. Mukanya
pun cemberut dan ketus. Orang pertama jelas terlihat sangat jengkel menerima
layanan seperti itu. Yang mengherankan, orang kedua tetap enjoy, bahkan
bersikap sopan kepada penjual itu. Lantas orang pertama itu protes kepada
sahabatnya, “Hei. Kenapa kamu bersikap sopan kepada penjual yang menyebalkan
itu?”
Sahabatnya
menjawab, “Lho, kenapa saya harus mengizinkan dia menentukan cara saya dalam
bertindak? Kita sendiri yg mjd penentu sikap kita, bukan orang lain.”
“Tapi dia
melayani kita dengan buruk sekali,” bantah orang pertama. Ia masih merasa
jengkel.
“Ya, itu
masalah dia. Dia mau bad mood, tidak sopan, melayani dengan buruk, dan lainnya,
toh itu tidak ada kaitannya dengan kita. Kalau kita sampai terpengaruh, berarti
kita membiarkan dia mengatur dan mempengaruhi hidup kita. Padahal kita sendirilah
yang bertanggung jawab atas diri sendiri.”
Jemaat Tuhan,
tanpa kita sadari Tindakan kita kerap dipengaruhi oleh tindakan orang lain
kepada kita. Kalau mereka melakukan hal yang buruk, kita akan membalasnya
dengan hal yang lebih buruk lagi. Kalau mereka tidak sopan, kita akan lebih
tidak sopan lagi. Kalau orang lain pelit terhadap kita, kita yang semula murah
hati tiba-tiba jadi sedemikian pelit kalau harus berurusan dengan orang itu..
Kalau kita
sering menonton tv, disana ada sebuah iklan air mineral yang mengatakan bahwa
kebaikan itu seperti air..jika kita berbuat kebaikan, maka dia akan mengalir ke setiap sisi
kehidupan, menyentuh sendi2 yang tak terlihat dan akhirnya menjalar ke smua
orang.. iklan ini mungkin berkata benar, tapi dalam khidupakn kita sehari2, kita
menjumpai kejahatan juga seringkali seperti itu. Beberapa hari lalu seorang
teman saya membuat status di FB, yg kira2 bunyinya bgini : naik taxi, ngajak
sopirnya ngobrol eh sopirnya jutek, saya jadi ikut2an jutek. Kesimpulannya
jutek itu menular.. sedikit lucu, tapi kalau kita smak baik2 maka kita akan
tiba pada suatu kesimpulan bahwa sikap kita sehari2 sangatlah mudah ditentukan
oleh sikap orang lain pada kita.
Coba
renungkan. Mengapa tindakan kita harus dipengaruhi oleh orang lain? Mengapa
untuk berbuat baik saja, kita harus menunggu diperlakukan dengan baik oleh
orang lain dulu? Jaga suasana hati. Jangan biarkan sikap buruk orang lain
kepada kita menentukan cara kita bertindak! Pilih untuk tetap berbuat baik,
sekalipun menerima hal yang tidak baik. Memang sulit dan hamper mustahil, tapi
kita perlu belajar pelan2, kita perlu memantapkan hati karna HIKMAT akan
memampukan kita melakukannya. Kita butuh hikmat untuk memilih kualitas hidup
kita. Hanya mereka dengan hikmat surgawi, seorang
dengan kualitas hidup rohani yang akan dipilih menjadi teladan bagi orang lain. Karena hidup mereka adalah materi pengajaran yang terbaik,
hidup mereka adalah contoh untuk orang lain.
Makanya kita
wajib memiliki hikmat. Hikmat aka memelihara hidup kita, memelihara rumah
tangga kita, memelihara pelayanan dan pekerjaan kita, hikmat akan menghindarkan
kita dari salah bicara yg menyakiti hati org lain, menghindarkan kita dari
salah bertindak dan salah mengambil keputusan. Bagi orang-orang muda,
gunakanlah hikmat untuk menentukan pasanganmu kelak, minta hikmat yg dari atas
saat menentukan keputusan2 besar dalam hidupmu. Amsal 4:5-6 menyerukan kita
agar kita memperoleh hikmat dan jangan meninggalkannya. Ketika salomo ditantang
oleh Tuhan, ia memilih yg benar yaitu hikmat. Hikmat salomo sangat terasa apabila kita
membaca kitab2 yang berisi tulisan2 salomo yakni amsal, pengkhotba dan kidung
agung. Saya ingat khotbah pdt yandi manobe bbrapa waktu lalu, beliau mngatakan
bahwa salomo adalah raja terbesar dan terkaya didunia pada jaman itu hingga
sekarang, dari segala sisi dari jaman ke jaman belum ada yg bisa menandinginya.
Padahal waktu ia di beri kesempatan untk
meminta sesuatu, bukan kejayaan dan kekayaan yg di minta tetapi Hikmat.
Dengan
demikian bp mm sdr/I, intinya adalah dengan takut akan Tuhan dan tetap berjalan
dalam roh dan kebenaran, hikmat Tuhan akan mengalir dalam hidup kita.. pola pikir
kita akan di baharui dan menjadi semakin bijaksana dalam Tuhan sehingga akan ada
banyak yang di berkati melalui kehidupan
kita. jika hidup kita ditransformasi oleh Allah, kita secara alami menjadi model dalam
hal sikap bagi orang lain. Mari kita mematahkan
kehendak kita, menyingkirkan ego kita setiap hari dengan tunduk pada pimpinan Roh
Kudus dan biarkan Ia memegang kendali ke atas hati dan pikiran kita sehingga ia
dapat menggenapi kehendaknya melalui hidup kita. Minta hikmat tuhan itulah yg
terpenting, sehingga kita di bantu untuk menjadi pribadi yg semakin baik dari
hari ke hari.kiranya Roh kudus menolong kita. AmIN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar